Info Terupdate

BASIC OF REFRACTORY : KEGAGALAN REFRACTORY

 

KEGAGALAN REFRAKTORY

Kegagalan dalam sistem pemasangan refraktori sebelumnya telah kita bahas ada 4 penyebab yaitu thermally induced failure, anchor failure, dan corrosion failure dan kondisi operasi/pengoperasian. Faktor lain yang dapat berpengaruh yaitu perancangan, pemilihan jenis material, dan proses instalasi. Dimana faktor-faktor tersebut satu sama lain memiliki kecenderungan untuk mengakibatkan kerusakan atau kegagalan pada refraktori.

3.2.1 Thermal stress

 Thermally induced failure terjadi ketika terjadi pemuaian material sebanding dengan temperatur atau terjadi perbedan suhu disalah satu komponen titik yang diakibatkan oleh salah perancangan atau pada saat pemasangan. Sehingga perlu dilakukan pengecekan berulang dan evaluasi setiap penggantian refraktori.

 

 


Gambar 3.2 Thermal Stress (Sumber: Pribadi)

3.2.2 Thermal shock

Thermal shock terjadi ketika komponen tidak merata yang diakibatkan oleh proses pendinginan atau pemanasan sehingga mengalami pertambahan Panjang yang disebut dengan fushing temperatur. Temperatur mengalami proses pengkerutan yang diakibatkan oleh pendinginan yang mendadak pada permukaan refraktori.

3.2.3 Chemical Attacking

Mekanisme serangan kimia dapat terjadi sebagai contoh pada kondisi tanur tinggi, karena adanya reaksi peleburan. Komponen dalam refraktori dengan komponen slag atau leburan atau penetrasi uap dalam bahan yang dipanaskan kedalam refraktori.Terjadinya reaksi serangan kimia menyebabkan refraktori tererosi oleh penetrasi leburan sehingga menyebabkan mechanical spalling. Komponen-komponen pembentuk leburan adalah CaO, K2O, Na2O, FeO, Fe2O3 dan bereaksi pada suhu tinggi dengan silica (SiO2) membentuk leburan CaO 2 SiO2, CaO 2 SiO2, 2 CaO Al2O3 SiO2, 2 FeO 2 SiO2, K2O/Na2O x SiO2 dan lainnya yang melebur pada suhu < 1400 0C.

Selain itu, serangan kimia juga terjadi karena adanya reaksi oksidasi dan reduksi.

Contoh:

1.      Kastabel Al2O3 – SiC

             SiC + O2 à SiO2 + CO2 (Oksidasi)

 

2.      Kastabel MgO.C

MgO.C + O2 à MgO + CO2

MgO.C + SiO2 à MgO + Si + CO2

Komponen dalam leburan.

 

3.      2 Fe (leburan) + Al2O3 à 2 Al + Fe2O3

            Al (leburan) + SiO2 àAl2O3 + Si

 

4.      Fe2O3 + CO à 2 FeO + CO2

                           2FeO + SiO2 à 2 FeO. SiO2 (leburan).

 

Usaha perbaikan dalam pemakaian refraktori pada suhu diatas 1400 0C adalah dengan pemilihan bahan dan komposisi yang rendah kadar alkali (K/Na), kapur (CaO), FeO/Fe2O3 dan SiO2.

Kadar alkali tidak boleh melebihi 1 %, kapur (CaO) < 1 %, FeO/Fe2O3 < 0,5 % dan SiO2 < 3 %.

 

Formula kastabel yang dipilih harus diuji dahulu. Sifat-sifatnya seperti B.V, CCS, porositas, Reheating Shrinkage, HOT MOR dan PCE nya. Persyaratan tersebut dapat merujuk standar berlaku SNI, ASTM dan sebagainya.



Untuk lebih lengkap dapat membeli buku " BASIC OF REFRACTORY " pada link ini --> :BASIC OF REFRACTORY Atau Hubungi Admin melalui email di Web ini


0 Comments

© Copyright 2022 - Sampaikan Kebaikan